Minggu, 25 Januari 2009

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara bertahap (evolutif), sehingga untuk memahaminya harus dilakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Rangkaian sejarah peradaban manusia membuktikan manusia dengan akal pikirannya selalu melangkah maju, salah satu yang mendorong manusia menuju ke arah kemajuan itu adalah rasa ingin tahu (curiosity).

Zaman Pra Yunani Kuno ( Abad XV-VII SM )

Pada zaman ini manusia menggunakan batu sebagai peralatan kehidupan, benda- benda tersebut membuktikan manusia mampu mengatasi tantangan alam. Kemudian alat-alat tersebut mengalami proses Trial and error, melalui proses ini manusia menemukan bahan atau materi yang dianggap lebih baik atau lebih kuat untuk kehidupan mereka.

Warisan pengetahuan berdasarkan know how berdasarkan pengalaman merupakan ciri dari zaman ini. Data-data tertulis yang ada pada zaman ini antara lain :

Gambar-gambar pristiwa pada dinding gua daerah Prancis dan Spanyol
Ditemukannya Pictographic writing (tulisan piktograp)
Ditemukannya suku-suku kata yang diberi tanda tertentu atau Hieroglif
Terdapat abjad sehingga suku kata yang berbeda pengucapannya berbeda pula tanda bacanya.

Pada masa ini berhitung di tempuh dengan cara one to one correspondenty atau mapping process. Pada masa ini pula manusia telah memperhatikan tentang gejala-gejala alam dan telah menemukan gugusan bintang, kedudukan matahari dan bulan, gugusan bintang dan planet, dll.

Zaman Yunani Kuno ( Abad VII – II SM )

Merupakan zaman keemasan filsafat karena setiap orang bebas menyampaikan idenya masing-masing. Yunani pada masa ini dianggap gudang ilmu karena Yunani tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi akan tetapi telah mengembangkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang kritis terhadap suatu hal). Sikap ini menjadi cikal bakal lahirnya pemikir modern antara lain :
Thales (624 -548 SM)
Membahas tentang alam semesta yang memunculkan konsep evolusi atau genesis.
Pythagoras (580 -500 SM)
Membahas tentang berbagai ilmu ukur seperti dalil phytagoras, yaitu a2 + b2 = c2 yang berlaku kepada setiap segitiga siku-siku. Selain itu Phytagoras membahas tentang teori bilangan dan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
Socrates (470-399 SM)
Membahas tentang metode Maieutike Tekhne (ilmu kebidanan), yaitu suatu metode yang dialektika untuk melahirka kebenaran.
Democritus (460-370 SM)
Memperkenalkan konsep atom yang tidak dapat dibagi- bagi lagi dan prinsip dinamika.
Plato (427-347 SM)
Pemikiran Metafisika Plato terarah pada pembahasan mengenai Being (hal ada) dan Becoming ( hal menjadi )
Aristoteles (384-322 SM)
Ajaran Aristoteles dibagi menjadi tiga bidang :
Metafisika
Mempelajari prinsip-prinsip umum yang mendahului ilmu pengetahuan jadi lebih komprehensip dan lebih fundamental dari ilmu pengetahuan.
Logika
Didasarkan pada cara penarikan kesimpulan yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan atau konklusi.
Biologi
Banyak membahas tentang embriologi serta pemeriksaan anatomi badan hewan.

Zaman Pertengahan ( Abad 2 – 14 M )

Ditandai dengan munculnya Theolog di kalangan ilmu pengetahuan sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Peradaban dunia Islam setelah menaklukkan Persia telah menemukan cara pengamatan astronomi bahkan telah mendirikan sekolah kedokteran dan Astronomi di Jundishapur.

Sekitar tahun 600-700 M kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradaban dunia Islam, tokoh-tokoh Islam yang terkenal pada masa itu adalah Al-Razi, Ibnu Sina, Rhazas, Ibnu Rushd, Al Idrisi, dan Abu’l Qasim. Sumbangan sarjana Islam diklasifikasikan sebagai berikut :
Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskannya sedemikian rupa sehingga dapat dikenal dunia barat seperti sekarang ini.
Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedokteran, obat-obatan, Astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
Menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar Aljabar.


Zaman Renaissance ( Abad 14 – 17 M)

Adalah era kebangkitan kembali dari pemikiran yang bebas dari nilai-nilai dogma agama dan merupakan peralihan zaman tengah ke zaman modern. Tokoh tokoh yang terkenal pada abad ini antara lain :

Roger Bacon
Berpendapat bahwa Matematika adalah syarat mutlak untuk mengolah semua pengetahuan.
Copernicus
Membahas teori tata surya yaitu Bumi, Planet dan Seisinya mengelilingi Matahari, sehingga Matahari menjadi Pusat peredaran bagi seluruh tata surya.
Tycho Brahe
Membahas tentang tata surya dan menemukan bintang Nova atau Supernova.
Johannes Keppler
Merupakan ahli Matematika yang melanjutkan teori Brahe tentang gerak benda-benda angkasa sehingga menemukan tig buah hukum yang dikenal dengan hokum Kepler
Galileo Galilei
Merupakan penemu teropong bintang terbesar pada masa itu, dan menemukan bahwa planet tidak memancarkan cahaya sendiri seperti bulan melainkan memntulkan cahaya yang berasal dari matahari

Zaman Modern ( Abad XVII – XIX M )

Ditandai dengan berbagai penemuan di bidang ilmiah, perkembangan ilmu pengetahuan di masa ini ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh yaitu sebagai berikut :

Rene Descartes
Dikenal sebagai bapak filsafat modern dan juga seorang ahli di bidang ilmu pasti, penemuannya di bidang ilmu pasti adalah sistem koordinat yaitu X dan Y.
Isaac Newton
Merupakan Ilmuan besar di zamannya diantaranya penemuannya dalam tiga bidang yakni Teori Gravitasi, Perhitungan Kalkulus dan di bidang Optika.
Charles Darwin
Merupakan penganut teori evolusi yang telah melakukan pengamatan dan memperoleh kesimpulan bahwa mahluk hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan akan memiliki peluang lebih besar untuk dapat bertahan hidup


JJ.Thompson
Merupakan penemu electron yang akhirnya menumbangkan teori yang menyebutkan bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu benda.

Zaman Kontemporer ( Abad XX - ..)

Ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih dan menempatkan fisika sebagai ilmu yang paling tinggi. Tokoh yang terkenal pada zaman ini adalah Albert Einstein yang mengeluarkan teori kekekalan energi.

Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat sehingga terjadi spesialisasi ilmu ilmu yang semakin tajam.

Kesimpulan

Berdasarkan periodesasi perkembangan llmu tersebut terlihat adanya percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu menilai perkembangan ilmu pengetahuan tidak cukup diidentifikasi secara lahiriah akan tetapi perlu diseimbangkan dengan asper spiritual.




ILMU, TEKNOLOGI, DAN KEBUDAYAAN.

A. Pengantar

Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji berbagai hal, baik diri manusia itu sendiri maupun realitas di luar dirinya. Terdapat permasalahan yang lebih kompleks berkaitan dengan peran ilmu dan teknologi dalam perubahan peradaban manusia baik pergeseran nilai maupun dampak ideasonal seperti modernisasi, globalisasi, scientism, teknokrasi, teknokphobia, teknofilia, dan teknosofi. Dalam masyarakat yang sedemikian realitas sosial budaya manusia dan kebudayaannya dikuasai oleh ilmu dan teknologi. Apakah kemudian dapat dikatakan bahwa ilmu dan teknologi dapat merusak kebudayaan..? atau Apakah teknologi sendiri merupakan suatu budaya…?

Dari berbagai polemik tersebut menimbulkan kerancuan tentang ilmu, teknologi, dan kebudayaan serta hubungan dari ketiganya.

Hubungan Ilmu dan Teknologi

Ilmu berasal dari bahasa latin yakni Scientia yang berarti pengetahuan tentang ; pengetahuan yang mendalam dengan demikian pengertian denotative dari ilmu adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia maupun pengetahuan ilmiah yang disusun secara sistematis dan dikembangkan melalui prosedur tertentu.

Adapun konotasi istilah ilmu merujuk pada serangkaian aktivitas manusia yang manusiawi, bertujuan dan berhubungan dengan kesadaran.

Dari titik pandang internal, ilmu sesungguhnya menyangkut tiga hal yaitu proses, prosedur, dan produk.

Sedangkan teknologi secara etimologi merupakan akar kata dari techne yang berarti serangkaian proses atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan obyek tertentu.

Dari devinisi di atas dapat dilihat beberapa perbedaan antara ilmu dan teknologi antara lain :

Teknologi bukan ilmu melainkan penerapan ilmu
Teknologi dikaitkan dengan aspek eksternal sedangkan ilmu dikaitkan dengan aspek internal.
teknologi merupakan keahlian yang terkait dengan realitas kehidupan.
Out put dari ilmu adalah pengetahuan baru sedangkan teknologi menghasilkan produk berdimensi tiga.

Berkaitan dengan berbagai pengertian tersebut dapat ditarik titik singgung bahwa :

Ilmu dan teknologi merupakan komponen dari kebudayaan
Baik ilmu dan teknologi memiliki aspek ideasional mupun factual, dimensi abstrak ,maupun konkret, dan aspek teoritis maupun praktis
terdapat hubungan timbal balik antara ilmu dan teknologi. Pada satu sisi ilmu menyediakan bahan pendukung bagi kemajuan teknologi, dan di sisi lain teknologi mendukung perluasan cakrawala ilmiah

Hubungan Ilmu dan Kebudayaan

Kebudayaan merupakan keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, dan kebiasaan. Dengan kata lain kebudayaan meliputi seluruh aktivitas manusia baik yang bersifat material maupun spiritual.

Kebudayaan sebagai produk manusia sudah menjadi realitas obyektif yang pada akhirnya mengkondisikan manusia.

Dari perkembangan tradisi keilmuan terlihat bahwa ilmu memiliki peranan yang besar baik dalam menjaga stabilitas dunia objektif ataupun membongkar realitas objektif.

Dengan demikian ada pemahaman yang memisahkan antara ilmu dan kebudayaan baik secara konseptual atau pun faktual, tidak dapat diragukan lagi ilmu merupakan komponen penting dari kebudayaan.

Hubungan Teknologi dan Kebudayaan

Selain secara internal teknologi juga membawa berbagai dampak lingkungan pada system kebudayaan yang melahirkannya, akibat negatif teknologi terhadap sosial berakar pada masalah komunikasi antar sistem kebudayaan terlebih makin terbukanya hubungan antar sistem kebudayaan oleh pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi.

Hubungan ini dapat ditilik dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang yaitu tehnologi dan kebudayaan.

Dari sudut pandang teknologi terbuka alternative untuk memandang hubungan tersebut adalah pada paradigma teknologi tepat yang menuntut manusia hidup secara tepat.

Dari sudut pandang kebudayaan penerimaan ataupun penolakan terhadap datangnya teknologi harus dilihat dalam kerangka komunikasi antar system kebudayaan.

Kesimpulan

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu, tekhnologi dan budaya merupakan realitas yang kompleks. Masing-masing aspek saling mengendalikan sehingga terdapat hubungan antar aspek tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar